VSAT itu jelas dari bahasa Inggris...bukan boso jowo, yaitu (Very Small Aperture Terminal), yang bisa diartikan "Piringan Logam Yang Sangat Kecil"...
Lahhh...koq piringan logam sih ? ...Ya iya lah (gak pake dong) Itu karena bentuk dari antena VSAT yang mirip piring dan ada juga terbuat dari logam atau istilah umumnya pake antena parabola.
Lantas, apa kegunaan dari si VSAT ini ?
Kegunaannya adalah untuk Komunikasi via Satelit untuk menghubungkan 1 atau lebih lokasi secara bersamaan. Si Satelit ini akan berfungsi sebagai "repeater" atau stasiun pengulang , seperti pada komunikasi radio terestrial. Hanya sajaa....stasiun repeater yang kita gunakan berjarak sekitar 36.000 km dari bumi...! Jauh juga yah...
Komunikasi satelit terdiri dari 2 komponen yaitu :
- Satelit yang berfungsi untuk menangkap sinyal RF (Radio Frekuensi) dari bumi (Earth Station), menguatkan sinyal RF tersebut, mengkonversikan sinyal RF dan memancar ulang sinyal RF tersebut ke bumi.
- Earth Station, atau Stasiun Bumi yang berupa HUB Station dan Remote Station. HUB Station adalah pengendali jaringan VSAT dan Remote Station adalah terminal yang terpasang perangkat VSAT.
Gambaran sederhananya adalah sebagai berikut :
Sudah jelas kaaan..? Untuk bisa memantulkan cahaya dari masing-masing sisi kertas putih, kita arahkan lampu senter ke cermin pemantul dengan arah, sudut dan kemiringan tertentu . Jadi si cermin diibaratkan seperti satelit yang berfungsi sebagai pemantul gelombang RF (Radio Frequency) ke bumi.
Pertanyaan selanjutnya yang mungkin terlintas adalah, kenapa harus pakai VSAT sih ? Koq gak pake radio atau kabel untuk komunikasinya.
Okey Mas Bro and Mbak Sist,
Telekomunikasi menggunakan VSAT mempunyai keuntungan sebagai berikut :
- Tidak tergantung dengan geografis, sangat cocok digunakan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. VSAT bisa di instal di daerah pantai, pegunungan atau di hutan.
- Instalasinya relatif cepat
- Faktor kehandalan tinggi (99.5% - 99.8%), artinya VSAT dapat online terus menerus selama 24 jam dalam setahun dengan tingkat kehandalan mencapai lebih dari 99.5%
- VSAT bersifat transparan, dalam artian bisa digunakan untuk mengirim suara, gambar, video, data, internet dan juga berbagai macam protokol
Pasti Bro and Sist pernah liat bilik ATM dan di atasnya ada antenna parabola kan ? Nah...itu salahsatu aplikasi dari penggunaan VSAT...
Atau pernah liat mobil yg seperti ini ?
Nah, itu namanya Mobile VSAT, biasa dipakai oleh Bank atau Stasiun TV yang menyiarkan acara live...
OK...lanjut yah...
Namanya juga komunikasi satelit, so pasti dooong harus tau apa itu satelit dan berbagai jenisnya.
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan.
Satelit alam contohnya adalah bulan, tetapi yang akan kita bahas adalah satelit buatan manusia.
Berdasarkan orbit, satelit dibagi 3 yaitu :
- LEO, Low Earth Orbit ; mempunyai ketinggian 200 km - 3000 km dari bumi. Aplikasinya sebagai satelit cuaca, navigasi dan mata-mata
- MEO, Medium Earth Orbit ; mempunyai ketinggian di atas 19.000 km dari bumi. Aplikasinya sebagai satelit GPS (Global Positioning System), navigasi, pengamatan cuaca.
- GEO, Geosynchronous Earth Orbit, mempunyai ketinggian diatas 35.000 km dari bumi. Aplikasinya sebagai satelit komunikasi data
Kalau berdasarkan frekuensi kerjanya, maka satelit terbagi atas :
- C-Band, uplink frek. 5925 MHz s/d 6425 MHz, downlink frek.3700 MHz s/d 4200 MHz
- Extended C-Band, uplink frek.6425 MHz s/d 6650 MHz, downlink frek. 3400 MHz s/d 3625 MHz
- Ku-Band, uplink 13750 MHz s/d 14500 MHz, downlink frek. 11700 MHz s/d 12750 MHz
- Ka-Band, uplink 30 GHz, downlink 20 GHz
- L-Band, uplink 1.6 GHz, downlink 1.5 GHz
- S-band, uplink 1.9 GHz, downlink 2.5 GHz
Sedangkan C-Band, Ext.C-Band dan Ku-Band biasa digunakan utk komunikasi data.
Tiap satelit mempunyai posisi masing-masing di orbitnya dan juga cakupan area yang berbeda pula. Seperti contohnya satelit Telkom 1 yang mempunyai posisi di 108 ̊ BT, satelit Telkom 2 di 118 ̊ BT.
Contoh dari coverage area dari Telkom 1 :
Area yang berwarna ungu adalah cakupan wilayah yang di handle oleh satelit Telkom 1.
OK..Lanjut...
Tiap satelit mempunyai jenis polarisasi terhadap arah transmit dan receive nya, yaitu
- Polarisasi Linear : Vertikal dan Horizontal
- Polarisasi Circular : Clockwise dan Counter Clockwise
- Polarisasi Elliptical : Clockwise dan Counter Clockwise
Tiap transponder mempunyai bandwidth dan frekuensi yang
berbeda-beda pula. Sebagai contoh satelit Telkom 1 mempunyai 36 transponder,
dimana 24 transponder di frekuensi C-Band dan 12 transponder di frekuensi
extended C-Band dengan lebar bandwidth masing-masing 36 MHz.
Bingung...??
Gini aja biar gampangnya yah......
Bayangkan saja blok transponder itu seperti sebidang tanah
yang sudah di kapling sebanyak 36 kapling. Nah....masing-masing kapling itu
punya lebar 40 meter. Namun..di sisi kanan dan kiri tiap kapling tanah diberi
spasi 4 meter dan dikasih pagar pembatas. Jadiiii...lebar tanahnya 36 meter...
Nah...yang 36 eter itu lah yang disewakan kepada umum.
Begitu juga di transponder satelit, sebetulnya ada bandwidth
40 MHz, namun antar transponder diberi Guard Band sebesar 4 MHz.
Guard Band diperlukan sebagai pembatas agar para pengguna
transponder tidak saling tumpang tindih dalam penggunaan frekuensi dan
bandwidth nya.
Pada gambar di atas ada tulisan F/U dan F/D dan
angka-angka.....(awas bukan angka togel lhoo..). F/U adalah Frekuensi Uplink
atau frekuensi yang dipancarkan dari Stasiun Bumi ke Satelit. Sedangkan F/D
adalah Frekuensi Downlink atau frekuensi yang dipancarkan dari satelit ke
Stasiun Bumi. Perbedaan frekuensi Uplink dan Downlink nya sebesar 2225 MHz.
Waduuuhh...makin mumet deh....hehehe...
OK Lanjut ya..
Komponen kedua dari Komunikasi Satelit adalah Earth Station (Stasiun Bumi) yang terdiri dari HUB Station dan Remote Station. Kalau diibaratkan sistem di masyarakat, maka HUB Station adalah "Lurah" nya dan Remote Station adalah penduduknya. Lurah mengendalikan seluruh aktifitas penduduknya.
Secara topologi nya, VSAT terbagi atas :
- VSAT Link atau disebut SCPC (Single Carrier Per Channel)
- VSAT MCPC (Multi Carrier Per Channel)
- VSAT Net
- VSAT IP
VSAT Link digunakan untuk komunikasi point to point, ilustrasinya sebagai berikut
Jenis topologi VSAT kedua adalah Multi Carrier Per Channel, dipersiapkan untuk jaringan yang lebih dari 1 link dan menghendaki untuk menggunakan fix and continuous carrier. Dalam sistem MCPC terdapat Master Station yang akan mentransmitkan carrier dalam bandwidth yang besar yang bisa dikalkulasi sebanyak link ada, sehingga semua terminal akan mendapat bandwidth yang besar.
Misalkan ada 3 link yang masing masing D/L nya 1024 kbps, maka dengan system MCPC ini BW bisa digabung menjadi 1024 kbps x 3 = 3072 kbps (3.072 Mbps). Dengan ini setiap
terminal/remote akan dapat kapasitas download BW sampai 3.072 Mbps. Sedangkan untuk transmit dari remote bisa menggunakan BW yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan site.
Kemudian jenis topologi VSAT selanjutnya adalah VSAT Net. Untuk jenis ini merupakan pengembangan dari sistem MCPC dan sudah memakai teknologi TDMA/FDMA sehingga lebih efisien dalam pengunaan bandwidth di satelit.
And Then....
Topologi yang saat ini paling populer adalah VSAT IP (Internet Protocol). Pada sistem VSAT IP
pemakaian bandwidth frekuensi transponder sangat efisien, karena semua remote menempati band frekuensi yang sama. Selain itu VSAT IP menerapkan teknologi TDM/TDMA (Time Division Multiple Access) dengan IP sebagai protokol komunikasi. Teknologi VSAT IP dapat digunakan pada komunikasi data, khususnya centralized data communication. Sistem pengiriman data dengan menggunakan VSAT IP dilakukan dengan metode broadcast yang berarti alamat IP-nya dibroadcast untuk mengirim pesan ke semua host yang berada di dalam jaringan lokal. Sementara datanya ditransmisikan melalui VSAT. Topologi jaringannya adalah sebagai berikut :
OK Broh and Sist....
Kita lanjut pada bahasan berikutnya yah......










Tidak ada komentar:
Posting Komentar